top of page
Search
  • Writer's pictureRENN

Amazing Semarang

Hello, balik lagi di blogku! Kali ini aku akan share pengalamanku liburan domestik di negeri sendiri, yup! Aku memilih Semarang sebagai tujuan destinasi wisataku kali ini. Let’s go!


27 Juni 2019


Oh iya, untuk ke Semarang ini aku memilih jasa travel untuk berangkat. Karena jadwal kereta yang bertabrakan dengan jam kerja jadi aku memilih untuk memakai jasa travel supaya bisa berangkat malam.


Untuk travel ini kurang lebih harganya 100ribu, berangkat dari rumah sekitar jam 8 malam. Karena kalau naik travel sistemnya jemput menjemput jadi kalian harus sabar ya. Setelah semua penumpang naik barulah kita langsung menuju Semarang. Untuk armada travel yang kunaiiki ini tidak memakai jalur Pantura, guys! Jadi aku agak awam sama jalanan yang dilewati (kalau Pantura biasanya lewat Tuban). Sekitar jam 4 pagi aku sampai di hotelku. Kebetulan aku ngetrip sama salah satu temenku dari Jakarta, jadi kita janjian di hotel. Kita nginep di OYO 389 Sky GuestHouse, di daerah Sidorejo, Semarang Timur.


Hotelnya lumayan gede, bersih dan semua fasilitasnya oke! Kita pesen yang twin bed room jadi kasurnya ada dua, ada TV dan wifinya juga.





Kita menginap selama tiga malam dan harganya all in include tax adalah 500ribu rupiah. Lumayan murah lho guys, udah gitu deket sama pusat kota.


28 Juni 2019

Karena aku baru sampai pagi dini hari, jadi kita gak bisa berangkat pagi-pagi buat explore Semarang. Hehehe….

Kita start explore jam setengah 11 siang, langsung menuju Kota Lama. Jaraknya cuman 1.6kilo sih, kita naik Grab cuman habis 9ribu. Kota Lama kalo siang hari sangat panas ya guys, sampe disemproti air lho jalanannya. Lalu kita menuju ke Old City 3D Trick Art Museum. Jika beli OTS tiketnya seharga 50ribu per orang, tapi jika kalian beli via Traveloka kalian cuman bayar 45ribu. Lumayan sih, akhirnya kita milih yang via Traveloka.

Di dalem Trick Art Museum ini kalian bakal disuguhi berbagai macam spot dan trick buat foto, ada yang versi jungkir balik atau visual trick.









Kita explore museum ini selama kurang lebih 2 jam, lalu kita beli minuman dingin di kafe depan museum sambil ditemani pemandangan Kota Lama yang indah (dan panas) hahahaha….


Ini view di depan cafenya


Setelah puas dengan 3D Trick Art Museum, kita menuju ke tujuan utama dan yang paling ditunggu-tunggu, Lawang Sewu.


Jarak antara Kota Lama ke Lawang Sewu hanya sekitar 2.5km. Dan kita lagi-lagi naik Grab karena mumpung murah dan deket.


Sesampainya di Lawang Sewu kita harus beli tiket ya guys, harganya 10ribu rupiah per orang, jika mau tambah guide cuman nambah 60ribu kalo gak salah sih. Atau kalau kalian gak mau ribet-ribet tambah guide nanti jalan-jalan sendiri aja pas ada tamu sama guide tempelin dikit-dikit.


Lawang Sewu ini bangunannya gede dan megah banget, di tengah-tengah banyak pepohonan jadi meskipun udaranya panas tapi tetep adem gitu rasanya. Oh iya ada beberapa lukisan di jendela yang indah banget.





Kita menyusuri Lawang Sewu dari ujung ke ujung, dan saying banget untuk area di bawah tanah kita gak dibolehin masuk, tapi ada beberapa orang yang suka ngelemparin duit koin di dalem sambil ngutarain harapan. Entah bisa manjur atau tidak yang jelas waktu itu lagi seret duit receh jadi gak bisa nyobain. Ada beberapa ruangan juga yang aksesnya tidak diperbolehkan (mungkin karena ada renovasi). Dan pintunya jangan ditanya ya guys, emang ada banyak banget.

Banyak banget spot-spot foto disini, kalau kalian bawa kamera yang proper hasilnya mungkin jadi lebih bagus.






Oh iya, ada beberapa kejadian yang entah mungkin sedikit bikin bulu kuduk merinding. Jadi kita bisa naik ke atas gedung Lawang Sewu ini, emang tangganya agak reyot gitu dan di atas ada seperti ruangan tanpa plafon (tapi ada atapnya) yang luas banget dan bisa dipakai buat main futsal, lalu ada seperti cerobong. Nah, saat kita masuk di wilayah ini, entah kenapa aku ngerasa nafasku agak sesak dan berat. Jadi, kami berdua gak berani lama-lama explore disitu, dan balik turun lagi.



Ketika waktu sudah menunjukkan sekitar jam 3an, kita kembali pindah ke Paragon City Mall. Jarak dari Lawang Sewu ke Mall bekisar 3km-an. Disini kita makan di restoran ala-ala korea namanya Patbingsoo Korean Desert House. Desain restonya unik dan makanannya juga ala-ala korea, musicnya full K-pop juga.




Setelah kenyang, kita nerusin buat nonton Annabelle di XXI. Hingga filmnya selesai sekitar jam 8-an dan kita langsung balik hotel buat istirahat.


29 Juni 2019


Cahaya pagi sudah memasuki jendela hotel, waktunya kita siap-siap untuk pergi explore di tempat selanjutnya. Dan yang menjadi pilihan destinasi selanjutnya adalah Kuil Sam Poo Kong, yang terletak di Semarang Barat. Jarak dari hotel ke Sam Poo Kong sekitar 6.5 km, dan memakan waktu 30 menit jika kalian naik Grab atau mobil. Pas kita nyampe di sana, lumayan rame sih, tapi karena siang dan panas banyak pengunjung yang memilih berteduh di pinggiran kuil. Oh iya harga tiket masuknya jika OTS sekitar 15ribu, kalau kalian beli via Traveloka bisa dapet harga 12ribu.


Di sekitar pintu masuk kuil terdapat banyak stan makanan dan minuman, kalau kalian berjalan ke arah kanan sedikit kalian akan menemui toko yang berjualan peralatan sembahyang, gantungan kunci dan oleh-oleh khas sam poo kong, dan kalian juga bisa sewa baju tradisional Cina disini untuk keperluan fotografi.


Semakin ke kanan, kalian juga akan menemui beberapa stall penjual baju adat cina dan beberapa mainan kuno. Bentuk kuil Sam Poo Kong ini kotak, di sekelilingnya banyak tempat sembahyang dengan berbagai purpose, misalnya untuk memohon kekayaan, dsb. Ada beberapa pintu yang tidak boleh dimasuki oleh pengunjung umum karena diperuntukkan khusus untuk umat sembahyang Sam Poo Kong.






Ini adalah tempat untuk ibadah, jadi kalian tidak diperbolehkan masuk ke sini


Ketika menyusuri kuil hingga bagian pojok, kalian akan bertemu dengan patung kapal Laksamana Cheng Ho. Jadi aku diceritain sama juru kunci di kuil, jika makam Laksamana Cheng Ho ini dibagi jadi 3 tempat (seperti Sunan Bonang lah ya), dan di Sam Poo Kong ini ditengarai adalah tempat makam pasukan kapal Laksamana Cheng Ho.



Keluar dari kuil paling pojok, jalan di depan sedikit kalian akan menemui patung besar Laksamana Cheng Ho


Untuk deskripsi fungsi tiap-tiap kuil, kalian bisa cek di website ini https://sampookong.co.id/en/buildings/


Oh iya, disini juga ada seperti tempat panggung untuk pertunjukkan barongsai, pertunjukkan barongsai ini berlangsung di jam-jam tertentu ya.


Setelah puas menyusuri kemegahan Sam Poo Kong, kita berpindah ke Masjid Agung Jawa Tengah. Kita bisa naik menara-nya lho guys! Dan indah banget kalau liat kota Semarang dari atas menara.






Lalu tak berapa lama perut kita mulai keroncongan dan kita langsung menuju mencari Lumpia khas Semarang.


Kita pergi ke Java Loenpia, yang terletak di Semarang Timur. Tokonya kecil tapi bersih. Jarak yang ditempuh dari Masjid Agung ke Java Loenpia sekitar 8km. Disini dijual berbagai macam Loenpia dengan isian bervariatif (seperti isi udang, ayam, dll). Di sini dijual juga lumpia beku yang bisa di bawa buat oleh-oleh. Untuk kisaran harganya 1 buah lumpia adalah 13ribu, tergantung isian. Kalian juga bisa beli oleh-oleh khas Semarang di sini, karena outletnya dilengkapi dengan jualan oleh-oleh khas semarang dan tempat duduk untuk menikmati Lumpia yang hangat.


Waktu menunjukkan jam setengah 4 sore, akhirnya kita memutuskan untuk kembali ke hotel untuk drop belanjaan oleh-oleh kita. Setelah balik ke hotel, sekitar jam 6an kita balik lagi explore ke Kota Lama. Keindahan Kota Lama di sore hari semakin bagus dan vintage. Banyak banget yang sedang ngelakuin prewed photoshoot di sini. Oh iya, waktu itu bertepatan dengan pameran barang bekas di deket Gereja Blenduk, jadi lumayan agak rame.






Karena perut kita sudah mulai keroncongan lagi, kita nyobain makan di Spiegel Bar & Bistro. Dari depan gedungnya oldies dan vintage sekali, dalemnya juga gak kalah vintage, tatanan interiornya ala-ala bangunan jaman kuno. Instagramable, cuman cahanya kurang terang sih, emang sengaja dibuat gitu kali ya. Ada lilin kecil di tiap-tiap meja sehingga menimbulkan kesan romantis.




Puas dengan jajanan berat, saatnya kita cari cemilan di Pasar Semawis atau yang biasa disebut dengan Chinatown-nya Semarang. Letaknya ada di Semarang Tengah. Jaraknya dari Kota Lama gak sampe 1 km, disini kalian akan disuguhi sebuah gang yang kanan kirinya diisi oleh penjual makanan. Rame banget jika kalian datang di hari Sabtu. Oh iya pasar ini bukanya hanya waktu malam saja ya. Kalian bisa pakai uang virtual juga di sini, karena mostly semua pedagang bisa menerima uang virtual dan banyak cashback!



Puas jajan di Semawis dengan perut kenyang dan buncit hahahaha akhirnya kita balik lagi ke hotel sekitar jam setengah sebelas malam. Oh iya jaraknya dari Semawis ke hotel kita cuman 1.5km.


30 Juni 2019


Akhirnya waktu pulang pun tiba, kita langsung check out dari hotel dan menuju ke Terminal Terboyo. Jaraknya sekitar 5.5 km dari hotel. Kita memilih untuk naik bis patas supaya gak kebanyakan ngetem. Harganya cuman 100ribu itu sudah include makan siang ya guys! Perjalanan memakan waktu sekitar 6 jam, dan kita sampai di Bungurasih sekitar jam 6.45. Oh iya, tips nih kalau kalian ingin naik Go Car, sebaiknya turun di daerah Medaeng ya, kalau di Bungurasih gak boleh pake taxi online soalnya.

Dan yup, segitu dulu untuk pengalamanku trip di Semarang selama 2D3N, untuk budget aku habis sekitar 1jt-an, sudah include jajan dan oleh-oleh. Setelah kembali ke kenyataan(?), aku sempat browsing ternyata masih banyak tempat wisata di Semarang yang masih belum sempat aku kunjungi, next time lah bisa jadi referensi buat ke sana lagi.

Sekian untuk ceritaku di Semarang kali ini, next blog aku akan bercerita soal pengalamanku trip ke Singapura! See you next time!

121 views0 comments

Recent Posts

See All
Post: Blog2_Post
bottom of page